Sabtu, 13 Maret 2010

Sad Story

Kumpulan Ceritaku Bersamanya
(8 Maret 2010)

       Malam itu mungkin menjadi malam terakhir untukku dan dirimu.. Saat itu aku sungguh tak berdaya. Semua kata-kata yang terdengar di telingaku seakan-akan menusuk relung dan merobek jantungku. Meninggalkanmu saat itu pilihan terbaikku. Hanya luka dan perih yang ku dapat. Air mata terus mengalir di pipi ku. Dengan pelan aku berkata “Aku kehilangan semuanya” ( menangis tanpa air mata ) Sejak saat itu semua tak penting bagiku. Sendiri aku menangis. Dan selalu begitu. Aku tak butuh siapa-siapa saat itu. Aku hanya ingin menangis untuk menghabiskan semua air mataku agar aku tak bisa menangis lagi. Dalam diam aku menerawang. Aku teringat jelas masa-masa itu…


          ( *Masa lalu ) Dulu aku hanya seorang diri tanpanya. Dulu aku sungguh tak mengerti apa arti cinta itu. Kau datang mengganggu hidupku. Kau hadir tak ku harapkan tapi kau memang indah bagiku. Kau mengisi hatiku & aku memilikimu. Sungguh indah saat itu.
         Hari-hariku penuh cerita tentangmu. Kau mengajarkan apa yang tak perna aku tau. Kau beri semua yang aku butuh. Sedih, bahagia kita lalui bersama. Semua tak penting bagi kita saat itu. Bersama dan selalu bersama yang kita ingin.
          Semakin jauh kita melangkah, semakin berat kita menjalani semua. Sering kita bertahan untuk itu tapi tak ada guna. Malah semakin banyak luka yang kita dapat. Dan hingga akhirnya kita berusaha mengakhiri semua. Sungguh berat saat itu bagi kita untuk melupakan semuanya begitu saja. 5 tahun bukan waktu yang cepat untuk kita. Hari-hari yang selalu indah berubah menjadi hari yang buruk. Semua kebiasaanku berubah. Aku selalu menanti hari libur tapi sekarang aku sungguh membenci hari libur. Perna aku merasa hilang akal. Tapi aku bertahan dengan keadaanku saat itu.
         Dan tak tahu mengapa kita dipertemukan kembali. Dan mungkin benar 5 tahun bukan waktu yang cukup singkat. Cinta itu datang kembali. Hilang semua luka itu. Hilang semua perih itu. Keadaan itu berubah seketika saat masa lalu itu datang dan mengusik. Kau berubah. Kau menjauh. Semua tentangku tak berharga bagimu. Hanya dia yang kau butuh saat itu, bukan aku. Bahkan aku menangis darah sekalipun kau tak peduli. Mengemis cintamu pun aku lakukan tapi itu tak cukup membuahkan hasil. Sampai pada saatnya aku merasa lelah dan aku tak mampu lagi bertahan. Pikiran ku saat itu hanya berusaha melupakan semua. Tapi aku salah! Tak seharusnya aku seperti itu. Semakin aku mencoba melupakanmu semakin perih yang ku dapat. ( *Masa lalu )

          Saat ini aku memang selalu tertawa dan tersenyum. Tapi mereka semua tak mengerti hatiku menangis dan terluka. Aku terpuruk. Bukan untuk yang pertama tapi untuk yang kesekian kalinya. Melupakanmu bukan jalan yang terbaik. Mengenangmu membuat hidupku jauh lebih tenang. Mungkin mereka semua menganggap aku busuk dan aku tak jauh seperti kotoran ayam. Mungkin mereka semua boleh menghina ku semau mereka tapi aku bangga dengan diriku karena aku mampu bangkit dalam keterpurukanku ini sendiri. Tanpa orang lain, tanpa siapa pun..

Cerita sedih ku :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar